Lihat juga
Euro dan Pound Kembali Melemah Terhadap Dolar AS Kemarin, Didukung oleh Fundamental AS yang Kuat
Selama sesi perdagangan AS, euro dan pound kembali bergerak turun terhadap dolar AS setelah rilis data ekonomi yang kuat dari Amerika Serikat.
Laporan aktivitas sektor manufaktur AS kemarin menunjukkan hasil yang lebih baik dari prediksi para ekonom, yang menyebabkan peningkatan tajam pada dolar. Indeks PMI, yang diterbitkan oleh Institute for Supply Management (ISM), menunjukkan lonjakan tak terduga, menandakan kontraksi yang lebih lambat dalam aktivitas manufaktur. Perkembangan positif ini meningkatkan kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi AS dan meningkatkan daya tarik dolar sebagai mata uang safe-haven. Akibatnya, penguatan dolar memberikan tekanan pada mata uang lain, terutama euro dan yen Jepang.
Data ekonomi positif dari zona euro akan sangat penting untuk memulihkan permintaan terhadap EUR/USD. Hal ini terutama berlaku untuk sektor manufaktur, di mana laporan pertumbuhan PMI perlu menunjukkan momentum yang meyakinkan. Kenaikan signifikan dalam indikator ini akan menunjukkan ekspansi industri, pertumbuhan pesanan, dan peningkatan sentimen bisnis, mendorong para trader untuk membeli euro.
Penurunan Indeks Harga Konsumen (CPI) juga sangat penting, menunjukkan kemajuan dalam mengendalikan inflasi. Inflasi yang moderat memungkinkan Bank Sentral Eropa untuk terus menurunkan suku bunga, yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Dalam konteks ini, penurunan CPI yang stabil akan memperkuat kepercayaan terhadap euro.
Faktor lain yang sama pentingnya adalah tingkat pengangguran di zona euro. Penurunan akan menunjukkan perbaikan pasar kerja dan peningkatan lapangan kerja, yang berarti lebih banyak pengeluaran konsumen — pendorong lain dari pertumbuhan ekonomi. Penurunan pengangguran yang konsisten akan menjadi argumen tambahan untuk memperkuat euro.
Tidak ada rilis data yang dijadwalkan dari Inggris hari ini, yang berarti pound mungkin mendapatkan kesempatan untuk pulih dari penjualan kemarin.
Jika data sesuai dengan ekspektasi ekonom, gunakan strategi Mean Reversion. Terapkan strategi Momentum jika data jauh di atas atau di bawah prediksi.
Pembelian pada breakout di atas 1.1320 dapat menyebabkan kenaikan menuju 1.1377 dan 1.1437
Penjualan pada breakout di bawah 1.1290 dapat menyebabkan penurunan menuju 1.1260 dan 1.1217
Pembelian pada breakout di atas 1.3315 dapat menyebabkan kenaikan menuju 1.3335 dan 1.3366
Penjualan pada breakout di bawah 1.3290 dapat menyebabkan penurunan menuju 1.3260 dan 1.3225
Pembelian pada breakout di atas 145.50 dapat menyebabkan kenaikan menuju 145.95 dan 146.35
Penjualan pada breakout di bawah 145.15 dapat memicu penurunan menuju 144.85 dan 144.55
Cari peluang jual setelah terjadi breakout gagal di atas 1.1323, diikuti dengan kembali ke bawah level ini
Cari peluang beli setelah terjadi breakout gagal di bawah 1.1272, diikuti dengan kembali ke atas level ini
Cari peluang jual setelah terjadi breakout gagal di atas 1.3316, diikuti dengan kembali turun di bawah level tersebut
Cari peluang beli setelah terjadi breakout gagal di bawah 1.3266, diikuti dengan kembali naik di atas level tersebut
Cari peluang jual setelah penembusan gagal di atas 0.6437, diikuti dengan kembali ke bawah
Cari peluang beli setelah penembusan gagal di bawah 0.6373, diikuti dengan kembali ke atas
Cari peluang jual setelah terjadi breakout gagal di atas 1.3859, diikuti dengan kembali turun di bawah level tersebut
Cari peluang beli setelah terjadi breakout gagal di bawah 1.3805, diikuti dengan kembali naik di atas level tersebut