Lihat juga
Pada hari Jumat, pasangan mata uang GBP/USD diperdagangkan dengan lamban, tetapi ada satu faktor teknikal yang patut dicatat: harga gagal untuk berkonsolidasi di atas moving average. Oleh karena itu, analisis teknikal saat ini menunjukkan potensi penurunan. Semalam, AS menyerang fasilitas nuklir utama di Iran, yaitu Fordow, Natanz, dan Isfahan. Trump mengklaim bahwa fasilitas tersebut hancur total dan mengancam akan menyerang situs nuklir Iran yang tersisa jika Teheran menolak menandatangani perjanjian damai. Ini memperkenalkan faktor lain yang mendukung dolar AS: memburuknya situasi geopolitik global.
Mari kita tinjau kembali beberapa poin penting mengenai potensi tindakan Iran di kawasan tersebut. Pertama, Iran mungkin membalas terhadap pangkalan militer AS, yang dapat meningkatkan konflik secara signifikan. Kedua, Iran mungkin melancarkan serangan terhadap Israel, terutama karena Iron Dome menghadapi tantangan dalam mencegat serangan roket skala besar. Ketiga, Iran memiliki potensi untuk memblokir Selat Hormuz, jalur penting tempat melintasnya sekitar 20% pasokan minyak dunia yang diangkut melalui laut mengalir. Akhirnya, perkembangan ini dapat menyebabkan kelanjutan kenaikan harga minyak.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kami memperkirakan tidak ada lonjakan besar pada dolar AS, tetapi beberapa minggu ini mata uang tersebut kemungkinan akan menguat.
Mari kita kembali ke ekonomi. Pekan lalu, Bank of England maupun Federal Reserve mengadakan pertemuan kebijakan, dan hasil dari pertemuan ini mendukung dolar AS. Jerome Powell menegaskan kembali bahwa suku bunga acuan tidak perlu diturunkan, yang membuat Trump frustrasi. Namun, Trump masih tidak dapat memengaruhi sikap Powell. Selain itu, para pejabat Fed merevisi proyeksi dovish mereka, sekarang hanya memperkirakan empat kali penurunan suku bunga antara 2025–2027, turun dari proyeksi enam kali sebelumnya. Pergeseran ini mendukung dolar.
Pertemuan Bank of England kurang berdampak. Agenda utamanya adalah pemungutan suara Komite Kebijakan Moneter terkait penurunan suku bunga. Pasar memperkirakan hanya dua anggota yang memilih penurunan, tetapi ada tiga yang melakukannya. Meskipun tidak memengaruhi keputusan akhir, hal ini menandakan pandangan yang lebih dovish daripada yang diantisipasi.
Saat ini, fundamental ekonomi memiliki dampak yang lemah pada pasar forex. Dolar terus menurun karena perang dagang Trump, ketidakpastian ekonomi global, dan retorika proteksionis. Sekarang, dengan pembuktian bahwa Trump mampu mengambil tindakan militer yang berani, situasinya semakin memburuk. Ketegangan geopolitik di Timur Tengah dapat mendukung dolar dalam jangka pendek, tetapi bagaimana jika Trump terus meningkatkan ketegangan, misalnya, dengan mengklaim Greenland dengan paksa? Atau terus mengancam setengah dunia? Kami yakin bahwa dolar memiliki sedikit peluang untuk terus menguat dalam jangka menengah.
Rata-rata volatilitas pasangan GBP/USD selama lima hari perdagangan terakhir sebesar 97 pip, yang dianggap "moderat" untuk pasangan ini. Pada hari Senin, 23 Juni, kami mengantisipasi pergerakan dari 1,3349 ke 1,3543. Channel regresi jangka panjang mengarah ke atas, menunjukkan tren naik jangka panjang yang jelas. Minggu ini, indikator CCI memasuki wilayah oversold, yang dapat menandakan dimulainya kembali pergerakan naik.
S1 – 1,3428
S2 – 1,3367
S3 – 1,3306
R1 – 1,3489
R2 – 1,3550
R3 – 1,3611
Pasangan GBP/USD mempertahankan tren naik secara keseluruhan, tetapi saat ini sedang mengalami koreksi. Dalam jangka menengah, kebijakan Trump kemungkinan akan terus membebani dolar, tetapi dalam jangka pendek, eskalasi geopolitik di Timur Tengah dapat memberikan dukungan sementara bagi dolar AS. Posisi long dengan target 1,3611 dan 1,3672 berlaku jika harga berada di atas moving average. Posisi short dengan target di 1,3367 dan 1,3349 sesuai jika harga berada di bawah moving average, yang didukung oleh berita terbaru. Dolar AS mungkin sesekali menunjukkan koreksi jangka pendek, tetapi agar rally kuat, diperlukan tanda-tanda konkret bahwa perang dagang global akan segera berakhir.
Channel Regresi Linear membantu menentukan tren saat ini. Kedua channel yang sejajar menunjukkan tren yang kuat.
Garis Moving Average (pengaturan: 20,0, diperhalus) mendefinisikan tren jangka pendek dan memandu arah trading.
Level Murray berfungsi sebagai level target untuk pergerakan dan koreksi.
Tingkat Volatilitas (garis merah) menunjukkan rentang harga yang mungkin ditempati pasangan ini selama 24 jam ke depan berdasarkan volatilitas saat ini.
Indikator CCI: Jika memasuki wilayah oversold (di bawah -250) atau overbought (di atas +250), artinya tren akan segera berbalik ke arah yang berlawanan.