empty
 
 
04.07.2025 10:15 AM
Pasar Merayakan Kemenangan

Pasar keuangan merespons positif terhadap rilis statistik ketenagakerjaan AS untuk bulan Juni. Penggajian meningkat sebesar 143.000, melebihi perkiraan analis Bloomberg. Angka untuk bulan April dan Mei direvisi naik, dan tingkat pengangguran menurun menjadi 4,1%. Setelah penurunan pertama dalam pekerjaan sektor swasta ADP sejak 2023, angka-angka ini dianggap sebagai kemenangan sejati bagi S&P 500. Indeks saham merayakannya dengan mencapai rekor tertinggi lainnya—yang keempat dalam lima hari terakhir dan yang ketujuh sejak awal tahun.

CFRA menaikkan target level untuk indeks saham luas menjadi 6.525 pada akhir tahun dan 6.850 dalam 12 bulan ke depan—sekitar 10% di atas level saat ini. Perusahaan tersebut terkesan dengan pemulihan cepat S&P 500 setelah koreksi 19%. Mereka mencatat bahwa kenaikan ekuitas pasca-koreksi sejak Perang Dunia II rata-rata sekitar 10%. Indeks volatilitas telah turun ke level terendah dalam 4 bulan, dan penasihat keuangan percaya bahwa masih belum terlambat untuk membeli ekuitas.

Dinamika Indeks Volatilitas VIX

This image is no longer relevant

Pandangan ini dan perkiraan CFRA bertentangan dengan hasil survei terbaru MLIV Pulse. Investor percaya bahwa akan sulit bagi S&P 500 untuk mengadakan reli kuat lainnya dari level saat ini. Hanya 27% dari 168 responden yang mengharapkan indeks akan lebih tinggi dalam sebulan, sementara 43% memperkirakan penurunan.

Dukungan untuk pasar saham juga datang dari Kongres yang meloloskan undang-undang pemotongan pajak $3,3 triliun yang disebut "besar dan indah" oleh Donald Trump. Menurut Gedung Putih, undang-undang ini akan meningkatkan ekonomi AS sebesar 4,6–4,9% selama empat tahun ke depan—hasil yang akan sangat baik untuk ekuitas. Para skeptis tidak setuju. Vanguard memperkirakan stimulus fiskal ini hanya akan menambah 0,2–0,5 poin persentase ke PDB pada tahun 2026. Goldman Sachs memperkirakan dampaknya bahkan lebih rendah, mencatat bahwa tarif akan mengurangi sekitar 1 poin persentase dari PDB.

RUU ini digambarkan sebagai beban bagi generasi mendatang. Diproyeksikan akan meningkatkan utang nasional dari 100% PDB saat ini menjadi 127% pada tahun 2034. Menariknya, Scott Bessent membenarkan mantra dolar kuat Gedung Putih dengan menunjuk pada kekuatan jangka panjang ekonomi AS. Argumennya adalah bahwa pemerintahan saat ini harus mempercepat pertumbuhan ekonomi agar pasar AS tetap menjadi yang paling menarik bagi investor global ke depannya.

This image is no longer relevant

Sementara itu, beredar rumor bahwa Donald Trump mungkin akan mengumumkan tarif baru sebelum 9 Juli. Dengan pasar saat ini tutup, presiden AS memiliki kesempatan unik untuk menghindari pemicu penjualan dengan berita negatif. Jika itu terjadi, kemungkinan terjadinya gap down pada pembukaan S&P 500 minggu depan meningkat.

Secara teknis, pada grafik harian, reli S&P 500 semakin mendapatkan momentum. Posisi panjang yang dibuka dari 6.051 tampaknya menjadi perdagangan yang baik, dan target yang sebelumnya disebutkan yaitu 6.325 dan 6.450 semakin mendekat. Masuk akal untuk tetap berpegang pada strategi membeli S&P 500—kecuali, tentu saja, jika presiden AS menggagalkannya.

Recommended Stories

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.