Lihat juga
27.08.2025 01:04 AM
Utang pemerintah telah mencapai tingkat yang tak terbayangkan, tidak hanya di AS, tetapi juga di banyak negara maju dan kaya lainnya. Secara keseluruhan, Amerika telah menunjukkan kepada dunia bagaimana hidup dengan kredit sambil terus makmur secara ekonomi. Saya rasa semua orang tahu bahwa di AS, tanpa riwayat kredit, Anda tidak bisa melakukan banyak hal. Terkadang, ini bahkan mendekati absurditas—orang Amerika mengambil pinjaman untuk membeli barang yang sebenarnya bisa mereka bayar langsung. Tapi! Yang penting adalah riwayat kredit, jadi semuanya dibeli dengan kredit.
Ekonomi Amerika berfungsi menurut prinsip yang, sebagian besar, tetap sama. Anda bisa terus meminjam, mengembangkan ekonomi Anda sendiri dalam persaingan yang konstan dengan "kekuatan dunia" lainnya. Setiap kekuatan memiliki keunggulannya. China memiliki tenaga kerja murah dan hampir dua miliar orang. Rusia kaya akan sumber daya alam dan wilayah yang luas. Amerika kuat baik secara ekonomi maupun teknologi. Tapi mengapa, pada dasarnya, negara-negara mengambil utang dalam jumlah besar? Untuk pengembangan dan investasi. Mengapa mereka melakukan ini? Untuk menghindari tertinggal dari negara lain dalam persaingan. Jika negara tetangga telah mengumpulkan utang senilai 100% dari PDB-nya, maka Anda harus mengikuti. Karena uang pinjaman akan digunakan untuk mengatasi masalah mendesak dan mengembangkan negara, investasi yang akan memberikan hasil di kemudian hari. Jika Anda hanya hidup sesuai kemampuan, pengembangan akan memakan waktu lebih lama.
Ekonom mencatat bahwa bukan hanya pemerintah AS yang menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Utang banyak negara telah tumbuh ke tingkat yang sangat tinggi sehingga hanya untuk melayaninya saja sudah menjadi beban yang signifikan bagi anggaran mereka. Itulah mengapa Trump menuntut pemotongan suku bunga dari Powell dan FOMC, agar mengambil utang baru dan melayani utang yang ada menjadi lebih murah.
Bank sentral di berbagai negara juga berupaya untuk mengurangi suku bunga, tetapi itu bukanlah satu-satunya tindakan yang diambil. Beberapa dari mereka memperlambat langkah pengurangan neraca (artinya, mereka menjual obligasi pemerintah dengan lebih lambat atau bahkan tidak menjualnya sama sekali). Hal ini mencerminkan kondisi keuangan yang baru yang mungkin memerlukan struktur baru. Peminjaman oleh pemerintah menjadi kurang menarik dan lebih mahal. Untuk membuat pinjaman lebih terjangkau, diperlukan suku bunga yang lebih rendah. Namun, dalam situasi seperti ini, inflasi bisa menjadi tidak terkendali. Dan inflasi tidak hanya berkaitan dengan kenaikan harga, sebagaimana yang sering dipahami banyak orang. Bagi pemerintah, ini berarti kehilangan dukungan pemilih. Bagi bank sentral, ini berarti hilangnya kepercayaan.
Berdasarkan analisis saya terhadap EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa instrumen ini terus membangun bagian tren yang naik. Struktur gelombang masih sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita terkait keputusan Trump dan kebijakan luar negeri AS. Target dari bagian tren ini bisa mencapai area 1.25. Oleh karena itu, saya terus melihat peluang beli dengan target di sekitar 1.1875, yang sesuai dengan 161.8% pada skala Fibonacci, dan lebih tinggi. Saya percaya bahwa Gelombang 4 telah selesai; oleh karena itu, ini masih waktu yang baik untuk membeli.
Pola gelombang untuk GBP/USD tetap tidak berubah. Kami berhadapan dengan bagian tren yang naik dan impulsif. Dengan Trump, pasar bisa menghadapi lebih banyak kejutan dan pembalikan yang dapat berdampak serius pada gambaran gelombang, tetapi untuk saat ini, skenario dasar tetap utuh. Target untuk bagian tren naik sekarang terletak di sekitar 1.4017. Pada titik ini, saya berasumsi bahwa gelombang turun 4 telah selesai, dan bahwa gelombang 2 dalam 5 mungkin juga telah selesai. Oleh karena itu, saya merekomendasikan membeli dengan target 1.4017.
