empty
 
 
RUU "Big Beautiful Bill" usulan Trump berpotensi tingkatkan utang Federal AS sebesar $3 triliun

RUU "Big Beautiful Bill" usulan Trump berpotensi tingkatkan utang Federal AS sebesar $3 triliun

Secara mengejutkan, sebuah rancangan undang-undang (RUU) keuangan yang didukung oleh Presiden AS Donald Trump berpotensi menambah beban utang nasional sebesar $3 triliun. Angka yang sangat besar ini tentu membingungkan masyarakat Amerika pada umumnya.

RUU tersebut, yang saat ini sedang dibahas di Senat AS, diperkirakan akan memperbesar utang nasional yang sudah sangat besar dan memperburuk defisit anggaran federal yang kini sudah tinggi. Analis di UBS yakin akan hasil tersebut.

Para legislator di Capitol Hill sedang secara aktif memperdebatkan apa yang disebut sebagai One Big Beautiful Bill Act, yakni paket kebijakan yang didukung oleh Presiden Trump. Isi paket ini meliputi pemotongan pajak yang dikombinasikan dengan peningkatan belanja untuk sektor pertahanan dan pengendalian imigrasi.

Menurut estimasi dari Congressional Budget Office (CBO), RUU ini dapat menambah lebih dari $3 triliun ke total utang nasional AS, yang saat ini telah mencapai $36.2 triliun, atau lebih dari 120% dari Produk Domestik Bruto (GDP) negara tersebut.

CBO juga mencatat bahwa berdasarkan ketentuan saat ini dalam RUU tersebut, defisit anggaran diperkirakan akan meningkat menjadi 7% dari GDP pada tahun 2027, naik dari 6.4% pada tahun 2024. DPR AS telah menyetujui versi RUU-nya, sementara Senat masih harus menyetujui amandemennya.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, yang semakin waspada terhadap tingkat dan arah utang federal AS. Akibatnya, syarat premium pada obligasi pemerintah AS jangka panjang telah meningkat. Ini adalah imbal hasil tambahan yang diminta investor untuk memegang utang pemerintah jangka panjang.

“Kekhawatiran atas utang nasional AS juga menjadi mimpi buruk bagi investor ekuitas, terutama karena potensi dampaknya terhadap biaya pembiayaan dan tingkat pajak di masa depan,” catat para analis UBS.

Meski demikian, pelaku pasar tetap percaya bahwa Amerika mampu mengelola beban utangnya yang besar, dengan mengacu pada “kredibilitas kuat dari Federal Reserve” serta status US dollar sebagai mata uang cadangan global, yang “menjamin kemampuan negara untuk melunasi utangnya.”

Tentu saja, masih ada alasan untuk optimisme. Namun, para ahli di UBS mengingatkan agar tidak terlalu euforia: “Tanpa diragukan, kebijakan perdagangan dan tarif yang solid harus mampu menyeimbangkan risiko penerimaan negara dan ancaman resesi. Peningkatan produktivitas yang digerakkan oleh AI, investasi pada infrastruktur energi, serta tren demografi yang menguntungkan merupakan faktor kunci untuk mendorong pertumbuhan GDP dan menstabilkan atau bahkan membalikkan arah utang nasional.”

Kembali

See aslo

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.