Ethereum Muncul sebagai Pemimpin Baru di Pasar Crypto
Dunia crypto kembali diguncang gejolak! Kali ini, Ethereum melesat meninggalkan Bitcoin. Cryptocurrency terbesar kedua di dunia ini sedang menikmati kemenangan telak. Namun, pertanyaannya: sampai kapan tren ini akan bertahan?
Ethereum mencatat rally tajam setelah Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell memberi sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin paling cepat pada September. Langkah ini akan membuat biaya pinjaman bagi warga AS lebih murah, sekaligus memberi dorongan baru bagi aset digital.
Powell menekankan bahwa The Fed harus berhati-hati mengingat tingkat pengangguran yang stabil. Menurut para analis, sikap bank sentral ini mengisyaratkan pengetatan likuiditas di pasar. Dalam kondisi seperti ini, selera investor terhadap aset berisiko tinggi seperti Ether cenderung meningkat.
Kinerja kuat Ethereum juga didorong oleh aliran dana baru ke dalam exchange-traded funds (ETF) berbasis ETH. Pada 21 Agustus, ETF ETH mencatat arus masuk sebesar 287,60 juta dolar, jumlah tertinggi setelah empat hari berturut-turut mencatat arus keluar. Hingga 22 Agustus, total aset dalam ETF yang didukung Ether menembus 12,12 miliar dolar.
Momentum positif juga diperkuat oleh perusahaan-perusahaan yang mulai membeli ETH untuk kepemilikan jangka panjang. Dalam sebulan terakhir, sejumlah perusahaan besar menggelontorkan total 1,6 miliar dolar untuk membeli ETH, dengan BitMine, SharpLink, BitDigital, BTCS, dan GameSquare menjadi investor korporasi paling aktif.
Sebelumnya, Ray Youssef, CEO layanan crypto NoOnes, menilai bahwa banyak perusahaan kini beralih fokus ke Ethereum. Menurutnya, ETH bukan lagi sekadar token spekulatif, melainkan alat penyimpan nilai yang efektif. Sentimen pasar terhadap crypto terbesar kedua dunia ini pun tetap positif. Arthur Hayes, mantan CEO bursa crypto BitMEX, bahkan memprediksi kenaikan besar dalam jangka pendek. Ia memperkirakan bahwa ETH mungkin diperdagangkan di kisaran $10.000 hingga $20.000 pada akhir siklus saat ini.