Menurut penelitian yang dilakukan oleh sejumlah spesialis, ketidaksetaraan global dan globalisasi yang melanda planet membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan. Misalnya, sebelumnya diyakini bahwa globalisasi mengurangi tingkat ketidaksetaraan dunia, tetapi ternyata itu bohong. Mitos kedua adalah klaim bahwa pertumbuhan pendapatan yang cepat di antara orang kaya membantu meningkatkan pendapatan warga miskin. Para ahli berpikir bahwa delusi yang paling berbahaya adalah kemungkinan meninggalkan perkembangan perdagangan dan teknologi untuk meningkatkan standar hidup penduduk. Mari kita coba memilah mitos-mitos ini.

Globalisasi berkontribusi terhadap semakin dalamnya ketidaksetaraan

Menurut para ahli, perluasan globalisasi menyebabkan tingkat ketidaksetaraan yang lebih tinggi di dunia. Kesenjangan dalam pendapatan antara yang terkaya dan yang paling miskin meningkat. Paling sering, analis menganggap ketidaksetaraan dua jenis: antara negara dan di dalam negara. Sebagai contoh, pertumbuhan ekonomi yang tinggi di RRC dan India sangat mempengaruhi pertumbuhan pendapatan dunia yang menghasilkan ketimpangan yang lebih rendah antar negara. Namun, di negara-negara ini, tingkat ketidaksetaraan telah meningkat secara dramatis.

Pendapatan yang lebih tinggi dari orang-orang kaya tidak berkontribusi pada standar hidup yang lebih tinggi dari orang miskin

Sebelumnya, para ahli percaya bahwa peningkatan pendapatan orang kaya diperlukan untuk meningkatkan standar hidup orang miskin. Sebagai contoh, ekspansi bisnis warga kaya dengan tujuan menciptakan lapangan kerja bagi mereka yang membutuhkan dikutip. Namun, penelitian membantah ini. Ketika membandingkan Eropa dan Amerika Serikat, serta Cina dan India, menjadi jelas bahwa di negara-negara dengan tingkat ketidaksetaraan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan warga termiskin belum tercatat.

Globalisasi dan ketidaksetaraan bergantung pada politik, bukan pada perdagangan dan teknologi.

Menurut para ahli, situasi politik saat ini secara langsung mempengaruhi standar hidup penduduk. Dampak perdagangan global dan pengembangan teknologi baru bersifat sekunder, para ahli percaya. Inovasi membantu mengembangkan ekonomi global, tetapi mereka tidak ada hubungannya dengan mengurangi kesenjangan antara tingkat pendapatan dari warga negara terkaya dan termiskin. Pada saat yang sama, iklim politik yang menguntungkan mendorong pertumbuhan ekonomi yang meningkatkan kepercayaan di masa depan, para analis menekankan.