Tujuh desa indah seperti dalam dongeng
Jika Anda pernah bermimpi untuk menghilang dari keramaian dan mendarat di suatu tempat di mana waktu berjalan lebih lambat, lihatlah peringkat terbaru dari Forbes. Ini adalah daftar desa terindah di dunia.
Pengawasan Total
Di bulan Agustus, sekelompok jurnalis Associated Press merilis hasil investigasi yang mengungkapkan bahwa layanan terkontrol Google, seperti Google Maps, memata-matai penggunanya. Kasus ini menjadi penuh skandal mengingat fakta bahwa pengawasan terus berlanjut, meskipun jika pengguan Smartphone telah menonaktifkan fitur ini,
Google menyimpan data harian mengenai pergerakan seseorang, dan hal ini mengganggu privasi.
Perusahaan ini sendiri mengakui bahwa mereka menyimpan data pengguna, mengklaim bahwa tindakan tersebut hanya untuk "meningkatkan pengalaman pengguna".
Perusahaan ini membuat perubahan untuk penggunaan Riwayat Lokasi. Menurut poin kebijakan baru, mematikan fungsi Riwayat Lokai tidak akan mempengaruhi geolokasi pada layanan lain dari Google, misalnya, di Google Maps.
Maka, perusahaan IT yang besar ini tidak berpengaruh dalam situasi tersebut, namun mengamankan perangkatnya dengan mengubah peraturan dalam penggunaan fungsi.
Diskriminasi terhadap Kulit Putih
Di tahun lalu, skandal seksis yang besar mengguncang Google. Teknisi perangkat lunak yang bernama James Damore menyusun manifesto sepanjang 10 halaman yang menegaskan bahwa kebijakan yang baru dalam merekrut wanita dan orang-orang dari etnis berbeda ini berada pada sisi yang salah. Damore menjelaskan bahwa ketidaksuksesan wanita dalam bidang IT dengan karakteristik biologis dan, di samping itu, menyatakan bahwa wanita memegang posisi jajaran manajer bukanlah karena usaha mereka, tetapi karena mereka adalah 'minoritas'.
"Kita harus berhenti berasumsi bahwa kesenjangan gender menyiratkan seksisme", kata penulis surat itu.
Manajemen Google tidak cukup peduli pada klaim Damore dan memecatnya karena melanggar etika perusahaan.
Kini, Damore sedang berusaha menuntut mantan atasannya, dengan menuduhnya melakukan pemberhentian secara ilegal.
Kacamata Masa Depan
Pada tahun 2013, perusahaan ini mulai menguji Google Glass, yang seharusnya memperkenalkan Realitas Tertambah (Augmented Reality/AR) ke massa. Namun, proyek ini tetap menjadi salah satu bencana terbesar dalam sejarah perusahaan. Pertama, publik disajikan dengan prototipe buruk, karena salah satu pendiri Google Sergey Brin ingin sesegera mungkin mengetahui tentang reaksi masyarakat terhadap gadget baru ini. Hasilnya, presentasi yang jelas mengenai perangkat tersebut tidak dapat meyakinkan orang-orang yang skeptis dan ada banyak ulasan negatif: tampilan alat ini tidak cocok dengan untuk pengguna, begitu juga dengan otonominya, dan, di samping itu, kacamatanya terlalu panas.
Ada versi Google Glasses yang muncul di pasar sebelum siap memperkenalkan augmented reality ke dalam kehidupan sehari-hari. Namun, sekarang pun teknologi ini tidak banyak diminati.
Konflik dengan Trump
Pada akhir Agustus 2018, Presiden AS Donald Trump mengkritik Google, menyarankan perusahaan itu untuk "lebih berhati-hati" mulai dari sekarang. Pemimpin Amerika ini percaya bahwa Google sengaja hanya menampilkan berita negatif tentang dirinya, mendukung media liberal dan menyembunyikan publikasi "yang benar".
Perusahaan ini menyangkal bias politik apa pun. Pendapat yang sama ini dimiliki oleh beberapa pakar TI yang berpendapat bahwa algoritma Google tidak peka terhadap agenda politik. Namun demikian, perusahaan ini sekarang berada di bawah pengawasan Trump.
Penyalahgunaan Kekuasaan
Google telah menetapkan dua anti-rekor untuk penalti dari Komisi Eropa. Musim panas lalu, perusahaan ini didenda €2,4 miliar, dan menjadi penalti terbesar dalam sejarah Komisi Eropa. Alasannya adalah penyalahgunaan posisi untuk mempromosikan layanannya dengan pembelian: diduga Google secara artifisial menjatuhkan situs pesaing dalam hasil pencarian.
Setahun kemudian, rekor ini dikalahkan: Google menerima denda hampir dua kali lipat dari yang sebelumnya, €4,3 miliar, karena melanggar undang-undang antimonopoli. Kali ini perusahaan tersebut dituduh menggunakan "praktik anti-persaingan" yang ditujukan untuk mempromosikan sistem operasi Android, yang telah memegang posisi dominan di pasar sistem operasi seluler.
Jika Anda pernah bermimpi untuk menghilang dari keramaian dan mendarat di suatu tempat di mana waktu berjalan lebih lambat, lihatlah peringkat terbaru dari Forbes. Ini adalah daftar desa terindah di dunia.
Kini setelah sebagian tahun 2025 berlalu, para analis telah mengumpulkan cukup banyak data untuk menilai hasil keuangan yang diproyeksikan dari perusahaan-perusahaan terbesar. Prediksi ini memungkinkan kita mengidentifikasi para pemimpin di antara perusahaan dalam indeks S&P 500 yang diprediksi akan mencatatkan laba tertinggi pad akhir tahun. Mari kita melihat siapa saja mereka:
Di antara ratusan negara di seluruh dunia, ada beberapa negara yang namanya jarang muncul di berita atau brosur perjalanan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sepuluh negara paling terpencil di dunia, masing-masing menyembunyikan budaya yang luar biasa, keajaiban alam yang unik, dan sejarah yang menarik.