Yunani dan Turki yang tidak terbiasa dengan cuaca dingin tampak paling tidak biasa di bawah guyuran salju. Di ibu kota Yunani, Athena, hujan salju yang jarang terjadi tercatat, menyelimuti monumen-monumen nasional dan pantai. Di utara Yunani, suhu turun ke -20,9°C.

Sekolah-sekolah yang tidak terbiasa untuk bekerja dalam kondisi cuaca tersebut ditutup karena cuaca dingin. Selain itu, kamar dengan penghangat ruangan dibuka di Athena, dimana para tuna wisma dapat berlindung.

Salju membuat lalu lintas lumpuh di Polandia, dimana jalan tol menuju Gdansk diblokir karena kecelakaan yang terjadi di jalanan yang licin akibat es.

Pada foto: lift ski di resor ski Szczyrk, Polandia.

Situasi tersulit terlihat di Pegunungan Alpen bagian Utara dan Timur, Jerman dan Austria. Selama beberapa hari terakhir, salju setinggi lebih dari 2 meter turun di wilayah tersebut.

Ratusan warga di Austria tidak dapat meninggalkan rumah karena jalan-jalan diblokir.

Pada foto: desa Filzmoos, Austria.

Warga membersihkan salju dari atap akibat hujan salju lebat di Filzmoos, Austria.

Hingga hari ini, terdapat 9 orang yang tewas di Austria dan Jerman karena topan Benjamin.

Musim ski ditutup. Untuk pertama kalinya dalam sejarah resor ski Austria di Hochkar, resor terpaksa menghentikan operasional karena ancaman salju longsor dan para staf dan tamu segera dievakuasi.

Di Jerman, para pekerja harus membersihkan rel kereta secara manual.

Menurut prakiraan cuaca, cuaca ini akan berlangsung hingga akhir pekan ini. Selain itu, topan terus bergerak ke arah selatan. Hujan salju menyelimuti Turki, Libanon dan Israel. Karena salju dan jarak pandang yang rendah, Turki menutup lintasan kapal di Bosphorus.

Namun, salju tidak menjadi bencana untuk Israel. Sejak 2014, negara tersebut telah mengalami kekeringan parah, akibatnya sumber air negara tersebut telah habis dan pasokan air dari Danau Kinneret, waduk alami utama Israel, hampir mustahil. Sebagai hasil dari badai salju yang kuat, level air naik 19,5 cm di atas "garis hitam".