empty
 
 
11.06.2025 04:39 PM
Batas harga minyak, sanksi, dan ujian. Minyak menjadi pusat simpul geopolitik baru

This image is no longer relevant

Minyak kembali menjadi sorotan. Kontrak berjangka Brent menembus di atas $67,5 per barel pada hari Rabu, mencapai level tertinggi dalam delapan minggu. Beberapa faktor berkontribusi pada lonjakan ini: pernyataan Presiden Donald Trump tentang kesepakatan dagang yang telah selesai dengan Tiongkok, ketegangan yang diperbarui antara AS dan Iran, serta data API yang menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS. Secara keseluruhan, perkembangan ini menciptakan gambaran berkelanjutan tentang ketatnya pasokan jangka pendek di tengah meningkatnya risiko politik.

Pendorong fundamental Negosiasi AS-Tiongkok diselesaikan dengan kesepakatan kerangka kerja untuk mencabut pembatasan ekspor pada logam tanah jarang. Detailnya tetap rahasia, tetapi fakta penandatanganan saja sudah memicu reaksi pasar — para investor memperhitungkan pemulihan rantai pasokan dan permintaan industri yang tinggi. Donald Trump secara terbuka menyatakan bahwa kesepakatan sudah siap dan hanya menunggu konfirmasi dari Xi Jinping.

Sementara itu, di front timur, tidak ada yang berubah. Iran terus melancarkan retorika tekanan, mengancam serangan terhadap pangkalan AS di wilayah tersebut jika pembicaraan nuklir gagal. Washington merespons dengan cepat, dengan presiden yang menyatakan keraguan tentang prospek kemajuan. Ini menambah premi geopolitik pada pasar, terutama mengingat ketidakstabilan yang sedang berlangsung di Timur Tengah.

Data API menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS sebesar 370.000 barel, menunjukkan kondisi pasar yang tetap ketat. Nanti malam, EIA akan merilis statistik resmi. Jika data tersebut mengonfirmasi penurunan, Brent mungkin melanjutkan kenaikan menuju level resistance berikutnya.

Prospek jangka panjang EIA telah menurunkan perkiraan harga rata-rata Brent menjadi $61 pada akhir 2025 dan $59 pada 2026. Produksi AS juga diperkirakan akan menurun dari 13,5 menjadi 13,3 juta barel per hari, menandakan pengetatan pasokan secara bertahap, asalkan OPEC+ tidak secara signifikan meningkatkan produksi.

Sementara itu, Uni Eropa sedang membahas penurunan batas harga minyak Rusia menjadi $45 per barel. Meskipun inisiatif ini masih dalam negosiasi, analis memperingatkan bahwa tanpa dukungan AS, efeknya akan terbatas. Pada saat yang sama, ekspor laut Rusia dari Urals dan ESPO sedang pulih: Argus melaporkan kenaikan harga sebesar $2,5–2,6, sementara pendapatan kotor eksportir melonjak sebesar 30%.

Gambaran teknikal Kuotasi Brent telah menetap dengan kuat di atas $67,5—sebuah sinyal bullish. Resistance kunci berikutnya berada di sekitar $68,6–69,0. Penembusan di atas zona ini akan membuka jalan menuju $70. Sementara momentum naik tetap utuh, pembeli mengendalikan pasar. Namun, indikator teknikal mendekati wilayah overbought, dan data EIA yang lemah atau berita negatif dapat memicu penurunan.

This image is no longer relevant

Support saat ini terlihat di $66,8. Kehilangan level ini akan menjadi sinyal peringatan pertama bagi bullish dan dapat memicu koreksi menuju area $65,10–65,50. Selama Brent tetap di atas $66,8, tren jangka pendek tetap bullish.

Pasar memasuki fase di mana setiap perkembangan positif membawa potensi ancaman: kesepakatan Tiongkok versus sanksi terhadap minyak Rusia; penurunan produksi AS versus peningkatan ekspor dari Kazakhstan dan Rusia. Keseimbangan ini rapuh, tetapi untuk saat ini, sentimen tetap condong ke arah pertumbuhan.

Gas alam: pembalikan atau harapan palsu? Kontrak berjangka gas alam AS telah terkoreksi menuju rata-rata pergerakan 200 periode di $3.544. Ini bisa menjadi pijakan bagi para bull, terutama di tengah perkiraan cuaca panas dan peningkatan ekspor LNG.

Menurut data EIA, harga spot rata-rata di Henry Hub diperkirakan mencapai $4,00/MMBtu pada tahun 2025 dan $4,90 pada tahun 2026. Pertumbuhan harga ini secara langsung mencerminkan ketidakseimbangan antara produksi dan ekspor.

Dalam beberapa tahun mendatang, AS diperkirakan akan melanjutkan ekspansi agresifnya di pasar gas global, dan faktor ini, meskipun ada koreksi musiman, dapat membalikkan tren jangka panjang ke atas.

Analisis teknikal Jika harga bertahan di atas $3.544, pergerakan baru menuju level resistance atas di $3.652 mungkin terjadi. Penembusan di atas level ini akan membuka potensi kenaikan menuju $3.74 dan lebih jauh lagi. Namun, pergerakan kembali di bawah $3.544 akan membatalkan skenario bullish dan meningkatkan risiko koreksi yang lebih dalam.

Sentimen pasar hari ini dibentuk oleh data makro AS (CPI), laporan inventaris terbaru, dan sinyal politik dari Brussels dan London. Minyak dan gas berada di level kritis — dan setiap berita baru dapat memicu penjualan tajam atau lonjakan naik lainnya.

Recommended Stories

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.