empty
 
 
16.07.2025 08:47 PM
USD/JPY. Analisis dan Prakiraan

This image is no longer relevant

Pada tahap ini, yen Jepang telah menghentikan penurunannya terhadap dolar AS. Namun, penguatan lebih lanjut dari yen dalam waktu dekat tampaknya tidak mungkin. Faktor kunci yang mempengaruhi situasi ini termasuk ketidakpastian dalam hubungan perdagangan Jepang-AS dan berkurangnya kemungkinan pemotongan suku bunga segera oleh Federal Reserve.

Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa koalisi yang berkuasa di Jepang—terdiri dari Partai Demokrat Liberal dan Partai Komeito—mungkin kehilangan mayoritasnya dalam pemilihan Majelis Tinggi yang dijadwalkan pada 20 Juli. Hal ini dapat meningkatkan risiko fiskal dan politik bagi negara tersebut dan mempersulit negosiasi perdagangan di tengah ancaman tarif AS terhadap ekspor Jepang yang akan datang.

Minggu lalu, Presiden AS Donald Trump kembali memicu ketegangan perdagangan dengan mengirimkan pemberitahuan kepada mitra dagang utama, termasuk Jepang, yang merinci tarif baru yang akan berlaku pada 1 Agustus. Akibatnya, ekspor Jepang kini menghadapi ancaman tarif 25% pada semua barang yang dikirim ke AS—situasi yang semakin diperburuk oleh negosiasi bilateral yang terhenti, terutama mengenai perlindungan pasar beras Jepang.

Ini terjadi di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat di Jepang. Penurunan pendapatan rumah tangga riil dan tanda-tanda melemahnya tekanan inflasi menghadirkan tantangan tambahan bagi pelaksanaan kebijakan Bank of Japan. Akibatnya, yen tetap lemah terhadap dolar AS meskipun ada beberapa faktor dukungan domestik.

Pada saat yang sama, setelah rilis data ketenagakerjaan Juni yang kuat, para pedagang telah menurunkan ekspektasi untuk pemotongan suku bunga Fed bulan ini. Kenaikan inflasi harga konsumen AS menjadi 2,7% tahun-ke-tahun pada bulan Juni, bersama dengan peningkatan CPI inti menjadi 2,9%, telah memperkuat pandangan bahwa Fed kemungkinan akan menunda pemotongan suku bunga hingga musim gugur atau lebih lambat.

Komentar dari pejabat Federal Reserve menekankan perlunya mempertahankan kebijakan moneter yang ketat untuk melawan inflasi. Peningkatan imbal hasil Treasury AS mencerminkan ekspektasi yang meningkat bahwa suku bunga akan tetap tinggi dalam waktu dekat.

Secara keseluruhan, latar belakang fundamental saat ini menunjukkan bahwa pasangan USD/JPY kemungkinan akan melanjutkan pergerakan naiknya.

Dari perspektif teknis, meskipun osilator pada grafik harian tetap di wilayah positif, jalur dengan hambatan paling sedikit untuk pasangan ini tetap naik. Namun, seiring dengan mendekatnya Indeks Kekuatan Relatif ke wilayah jenuh beli, pasangan ini diprediksi akan berkonsolidasi dan terkoreksi dalam jangka pendek.

Recommended Stories

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.