Lihat juga
Apa yang bisa lebih baik untuk S&P 500 daripada penurunan suku bunga Federal Reserve di tengah ekonomi yang masih kuat? Serangkaian data pasar tenaga kerja dan penjualan ritel yang positif, ditambah dengan kejutan menyenangkan dalam pendapatan perusahaan, telah meyakinkan para investor bahwa semuanya baik-baik saja. Dalam konteks ini, seruan Christopher Waller untuk melakukan pelonggaran kebijakan moneter secepatnya pada bulan Juli menjadi katalis bagi lonjakan indeks saham yang luas ke rekor tertinggi baru.
Penurunan klaim pengangguran dan peningkatan penjualan ritel sebesar 0,6% month-over-month menunjukkan bahwa konsumen tetap tangguh dan terus berbelanja. Ditambah dengan depresiasi lebih dari 10% dolar AS pada paruh pertama tahun 2025, ini membuka jalan bagi pendapatan perusahaan Q2 yang kuat. Kemungkinan besar laba aktual akan melebihi ekspektasi, mendorong S&P 500 menuju rekor tertinggi baru. Rally mengesankan sebesar 26% dari posisi terendah April dan peningkatan kapitalisasi pasar sebesar $11,5 triliun—apakah ini baru permulaan?
Salah satu bear teratas di Wall Street, Morgan Stanley, tidak setuju. Bank tersebut memprediksi penurunan 5–10% pada indeks saham secara luas akibat dampak negatif dari kebijakan perdagangan Donald Trump terhadap pendapatan perusahaan. Hanya setelah itu, menurut bank tersebut, pasar bullish baru akan dimulai. Oleh karena itu, sebaiknya lakukan pembelian setiap penurunan di S&P 500.
Dalam kenyataannya, akan butuh waktu yang cukup lama sebelum tarif memengaruhi operasi perusahaan. Pelemahan dolar AS akan mengimbangi dampaknya. Menurut penelitian oleh Macro Hive, setiap penurunan 10% dalam indeks USD memberikan keuntungan tak terduga sebesar 2% kepada perusahaan-perusahaan AS. Mengingat bahwa 41% dari penerbit S&P 500 menghasilkan pendapatan di luar negeri, laporan pendapatan seharusnya diharapkan kuat.
Komentar dovish dari Christopher Waller semakin memicu rally pasar saham. Pejabat FOMC tersebut menyatakan bahwa The Fed tidak perlu menunggu hingga muncul retakan dalam ekonomi AS. Risiko inflasi yang tidak terkendali rendah, dan setiap kenaikan harga akibat tarif diperkirakan bersifat sementara. Dalam kondisi seperti itu, suku bunga seharusnya dipangkas secepatnya pada bulan Juli.
Waller diangkat oleh Donald Trump, yang mendukung pelonggaran kebijakan moneter. Dia adalah salah satu dari empat kandidat untuk menjadi ketua The Fed berikutnya. Retorika dovish-nya mungkin mencerminkan keinginan untuk menarik perhatian presiden AS, yang merusak kepercayaan pada The Fed.
Namun, menurut JP Morgan, independensi bank sentral adalah sebuah mitos. Bank sentral selalu mengikuti arahan dari Gedung Putih. Oleh karena itu, bank tersebut merekomendasikan untuk terus membeli saham-saham AS untuk jangka panjang.
Secara teknis, grafik harian S&P 500 menunjukkan pin bar, yang memungkinkan masuknya trader ke posisi beli dari level 6.270. Target yang telah disebutkan sebelumnya yaitu 6.325 dan 6.450 tetap berlaku. Masuk akal untuk tetap berpegang pada strategi pembelian.