Lihat juga
19.08.2025 01:05 AM
Pilihan apa yang dihadapi oleh Jerome Powell, dan apa yang dapat mempengaruhinya? Indeks Harga Konsumen di AS sedang meningkat. Pertumbuhannya masih moderat, tetapi sudah hampir satu setengah kali di atas tingkat target, sementara inflasi inti melebihi 3%. Oleh karena itu, menurut semua prinsip teori ekonomi, suku bunga seharusnya tidak diturunkan. Jika biaya pinjaman menurun, aktivitas kredit akan meningkat, investasi dalam ekonomi akan bertambah, pengeluaran akan tumbuh, permintaan akan meluas, dan akibatnya, harga akan naik.
Namun, pada saat yang sama, pasar tenaga kerja telah "mendingin" secara signifikan selama tiga bulan terakhir. Untuk menghidupkannya kembali, pelonggaran kebijakan moneter diperlukan. Dan di sini Powell dan rekan-rekannya memiliki bukan dua, tetapi tiga pilihan yang mungkin.
Pilihan pertama adalah mengabaikan stabilitas harga demi mendukung pasar tenaga kerja. Menurut pandangan saya, mencapai pekerjaan penuh atau maksimal adalah tujuan yang lebih mulia daripada stabilitas harga. Namun, pada saat yang sama, semua orang Amerika akan mengalami inflasi tinggi, dengan kelompok yang paling tidak mampu yang paling terdampak. Dengan kata lain, jika pasar tenaga kerja mendingin, orang Amerika biasa yang kehilangan pekerjaan akan menderita terlebih dahulu. Jika inflasi naik, orang Amerika biasa dengan pendapatan rendah akan menderita. Bertentangan dengan kepercayaan populer, Amerika bukanlah negara yang hanya dihuni oleh jutawan.
Pilihan kedua adalah mengabaikan dukungan untuk pasar tenaga kerja dan mengalihkan tanggung jawab kepada Donald Trump. Bagaimanapun, kebijakan Trump yang sebagian besar menyebabkan "pendinginan" ini. Mengapa, kemudian, FOMC harus menyelesaikan masalah ini?
Pilihan ketiga – mencoba duduk di dua kursi sekaligus. Di satu sisi, mencegah pasar tenaga kerja dari pendinginan lebih lanjut dengan memotong suku bunga. Di sisi lain, menghindari membiarkan inflasi berjalan bebas dengan tidak menurunkan suku bunga terlalu agresif.
Saya percaya Powell dan timnya akan memilih opsi ketiga. Suku bunga mungkin akan dipotong dua kali pada tahun 2025, tetapi harus diingat bahwa setiap laporan inflasi atau penggajian baru dapat mengubah ekspektasi dan perkiraan. Jika pasar tenaga kerja menunjukkan hasil yang kuat pada bulan Agustus, Fed dapat memperpanjang jedanya pada bulan September. Jika pasar tenaga kerja terus melemah, suku bunga bisa diturunkan hingga 50 basis poin. Bagaimanapun, Fed akan melakukan pelonggaran. Dan permintaan untuk dolar AS kemungkinan akan terus menurun.
Berdasarkan analisis EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa instrumen ini terus membangun bagian tren yang naik. Pola gelombang masih sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita terkait keputusan Trump dan kebijakan luar negeri AS. Target dari tren naik dapat mencapai level 1.25. Oleh karena itu, saya terus mempertimbangkan posisi beli dengan target sekitar 1.1875, yang sesuai dengan level Fibonacci 161.8%, dan di atasnya. Saya berasumsi bahwa gelombang 4 telah selesai. Oleh karena itu, sekarang adalah waktu yang baik untuk membeli.
Pola gelombang untuk GBP/USD tetap tidak berubah. Kami sedang berhadapan dengan bagian tren yang naik dan impulsif. Di bawah Trump, pasar mungkin menghadapi lebih banyak kejutan dan pembalikan yang dapat mempengaruhi pola gelombang secara serius, tetapi saat ini, skenario kerja tetap utuh. Target dari bagian tren yang naik sekarang berada di sekitar 1.4017. Pada titik ini, saya berasumsi bahwa gelombang turun 4 telah selesai. Oleh karena itu, saya merekomendasikan membeli dengan target 1.4017.
