Lihat juga
10.09.2025 12:53 AM
Dilema tarif Amerika terus berlanjut dan semakin meningkat. Ingatlah bahwa beberapa bulan yang lalu, 12 gubernur dari Partai Demokrat mengajukan gugatan di Pengadilan Perdagangan Internasional terhadap Donald Trump, menyatakan bahwa presiden AS tidak memiliki wewenang untuk memberlakukan tarif perdagangan pada seluruh industri atau negara tertentu. Pengadilan Perdagangan mengabulkan klaim Demokrat, memutuskan tindakan Trump ilegal, dan membiarkan tarif tetap berlaku, memindahkan tanggung jawab untuk keputusan pembatalannya ke Pengadilan Banding, di mana Trump segera mengajukan banding. Setelah beberapa waktu, Pengadilan Banding membuat keputusan yang sama—tarif Trump (kecuali beberapa) ilegal, dan Undang-Undang Kewenangan Darurat 1974 tidak menyebutkan bahwa presiden dapat melancarkan perang dagang tanpa persetujuan Kongres. Namun, meskipun memutuskan tarif ilegal, Pengadilan Banding tidak membatalkannya. Mereka menunda keputusannya hingga 14 Oktober agar Trump dapat mengajukan banding lagi, kali ini ke Mahkamah Agung AS.
Sekarang kasus tarif Trump akan dipertimbangkan di Washington, dan itu adalah instansi terakhir yang mungkin. Jika Trump kalah di sana juga, lalu apa yang terjadi jika semua pengadilan AS memutuskan tarif tersebut ilegal? Saya yakin banyak orang berpikir tarif tersebut akan hilang begitu saja dan selesai. Tapi bagaimana dengan dana yang sudah dikumpulkan oleh pemerintah AS dari warga Amerika ketika mereka membeli barang asing? Bisakah Anda membayangkan kemungkinan jumlah gugatan terhadap presiden AS jika Mahkamah Agung memutuskan semua tarif perdagangan ilegal?
Dalam hal ini, hampir semua orang Amerika atau perusahaan Amerika yang terlibat dalam impor dapat mengklaim kompensasi dan pengembalian dana yang dibayarkan "secara berlebihan." Akibatnya, semua tarif yang dikumpulkan harus dikembalikan kepada pemiliknya. Selain itu, perusahaan dapat menuntut kompensasi atas kerugian finansial yang terkait dengan penurunan permintaan untuk produk mereka akibat harga yang lebih tinggi dari tarif impor.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa, jika Pengadilan menemukan tarif tersebut ilegal, anggaran AS harus mengembalikan uang tersebut. "Kami harus mengembalikan sekitar 50% dari pajak, yang akan menjadi bencana bagi perbendaharaan," ujar Bessent. Sejujurnya, saya tidak begitu mengerti apa yang dia maksud dengan "pajak," tetapi bencana memang mungkin terjadi.
Berdasarkan analisis saya terhadap EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa instrumen ini terus mengembangkan tren naik. Penandaan gelombang sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita terkait keputusan Trump dan kebijakan luar negeri AS. Target perpanjangan tren dapat mencapai area 1,25. Oleh karena itu, saya terus mempertimbangkan posisi beli dengan target sekitar 1,1875, yang sesuai dengan 161,8% Fibonacci, dan lebih tinggi. Saya berasumsi bahwa konstruksi gelombang 4 telah selesai; oleh karena itu, sekarang masih merupakan waktu yang baik untuk membeli.
Penandaan gelombang untuk GBP/USD tetap tidak berubah. Kami sedang berhadapan dengan segmen tren bullish yang impulsif. Dengan Trump, pasar mungkin mengalami sejumlah besar guncangan dan pembalikan, yang dapat memengaruhi gambaran gelombang secara serius, tetapi saat ini, skenario utama tetap utuh. Segmen tren naik saat ini memiliki target di dekat 1,4017. Saat ini, saya berasumsi gelombang korektif 4 telah selesai. Gelombang 2 dalam 5 mungkin juga sudah selesai atau mendekati penyelesaian. Oleh karena itu, saya merekomendasikan membeli dengan target 1,4017.
