Ketegangan meningkat ketika Trump mengecam Powell atas perlambatan ekonomi
Presiden AS, Donald Trump, kembali berang karena Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menolak untuk menurunkan suku bunga sehingga membuat Gedung Putih frustasi. Meskipun presiden berulang kali meminta dan menuntut, Powell tetap pada pendiriannya.
Kritik terbaru muncul setelah data pasar tenaga kerja baru yang digunakan oleh Trump sebagai pembenaran baru untuk mendesak Fed melonggarkan kebijakan moneter. "Sudah terlambat, Powell sekarang harus menurunkan suku bunga," tulis Trump di media sosial, merujuk pada angka pekerjaan nonpertanian Automatic Data Processing (ADP). "Dia luar biasa!!!" Trump menulis di platform Truth Social miliknya.
Presiden juga menunjukkan bahwa Bank Sentral Eropa telah memangkas suku bu8nga setidaknya sembilan kali dan menyiratkan bahwa Fed tertinggal.
Ini bukan pertama kalinya Trump menyatakan ketidaksukaannya terhadap kepemimpinan Powell. Sebelumnya, ia telah melabeli Powell sebagai "pecundang besar," memperingatkan bahwa kegagalan menurunkan suku bunga dapat memperlambat ekonomi AS.
Sementara itu, Powell tidak tinggal diam. Ia menanggapi bahwa kebijakan tarif Trump menaikkan harga sekaligus berkontribusi terhadap perlambatan ekonomi dan melemahnya kondisi pasar tenaga kerja. Menurutnya, tindakan pemerintah dapat mempersulit Fed untuk mencapai target inflasi 2%.