Trump menekan Powell untuk memangkas suku bunga sebesar satu persen penuh
Sekali lagi, Presiden AS Donald Trump membidik Ketua Federal Reserve, Jerome Powell. Belum lama ini, Trump secara terbuka meminta Fed untuk memangkas suku bunga dana federal sebesar 1 poin persentase penuh, bahkan ketika data pasar tenaga kerja AS keluar dengan hasil lebih kuat dari yang diantisipasi.
Presiden telah berulang kali menggunakan platform media sosialnya untuk menekan Powell agar memangkas suku bunga, sering menyebutnya sebagai "Jerome 'Terlambat' Powell." Trump secara konsisten menggunakan julukan ini dalam postingannya untuk mengkritik pendekatan hati-hati milik Fed.
Dalam postingannya di Truth Social, Trump menulis, "'Terlalu terlambat' di Fed merupakan sebuah bencana! Terlepas dari mereka (Fed), Negara kita masih baik-baik saja. Berikan nilai sempurna, Rocket Fuel!"
Trump menegaskan bahwa inflasi saat ini minimal. Namun, dia baru-baru ini menambahkan apabila inflasi kembali muncul, suku bunga dapat dinaikkan kembali untuk menahannya. Menurut kata-katanya, ini merupakan hal sederhana.
"Eropa telah mengalami 10 kali pemangkasan suku bunga, kita belum pernah sama sekali," Trump menegaskan. Namun, klaim ini tidak akurat karena Bank Sentral Eropa tidak memangkas suku bunganya untuk kedelapan kalinya, sebesar 0,25 poin persentase. Sementara itu, The Fed terakhir kali memangkas suku bunga sebesar 1 poin persentase pada bulan September lalu.
Saat ini, tampaknya terdapat pemangkasan suku bunga dalam agenda The Fed. Analis mencatat bahwa data ekonomi makro AS terbaru tidak mendukung langkah tersebut. Menurut Departemen Tenaga Kerja, jumlah pekerja non-pertanian AS meningkat sebesar 139.000 pada bulan Mei, melampaui ekspektasi ekonom sebesar 130.000. Angka yang direvisi untuk bulan April menunjukkan penambahan lapangan pekerjaan sebesar 147.000, turun dari 177.000 yang dilaporkan sebelumnya.