Trump desak harga minyak tetap rendah setelah serangan AS ke Iran
Presiden AS Donald Trump terus memantau ketat pergerakan harga minyak dan menuntut agar tetap rendah demi melawan para rival geopolitik. Pesan keras ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran.
Setelah serangan gabungan AS-Israel terhadap target Iran baru-baru ini, Trump bereaksi keras terhadap kenaikan harga minyak yang terjadi setelahnya. “SEMUA ORANG, JAGA HARGA MINYAK TETAP RENDAH. SAYA MENGAWASI! KALIAN SEDANG BERMAIN DI TANGAN MUSUH. JANGAN LAKUKAN ITU!” tulis Trump dalam unggahan di platform Truth Social miliknya. Ia secara eksplisit memerintahkan Departemen Energi AS untuk meningkatkan produksi, dengan desakan yang keras: “DRILL, BABY, DRILL!!!”
Pernyataan itu disampaikan setelah pemboman terhadap Iran pada hari Minggu. Pada 22 Juni, Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran yang berlokasi di dekat Fordow, Natanz, dan Isfahan. Pejabat Gedung Putih menyebut operasi itu sebagai aksi satu kali, meskipun Iran membalas dengan ancaman untuk memblokir lalu lintas tanker di Selat Hormuz.
Dalam kondisi tersebut, harga Brent crude melonjak ke $81.40 per barel, meskipun harga acuan tersebut kemudian mengalami stabilisasi.