Hasil dari pertemuan kebijakan keempat Federal Reserve pada tahun 2025 akan diumumkan pada Rabu malam. Beberapa analis menyebut acara ini sebagai "titik balik," meskipun saya tidak sepenuhnya jelas tentang arah mana yang diharapkan akan berubah. Saat ini, permintaan terhadap dolar AS bergantung 80% pada perkembangan Perang Dagang Global dan 20% pada keputusan lain oleh Trump yang terkait dengan politik global. Oleh karena itu, keputusan yang dibuat oleh bank sentral (seaneh kedengarannya) tidak terlalu penting saat ini. Trump mengarahkan aliran modal dan mempengaruhi ekonomi lebih efektif daripada bank sentral mana pun. Saat ini, dalam hal "dampak," Trump hanya kalah dari virus corona, yang pada tahun 2019 memicu penurunan pertumbuhan ekonomi paling parah dalam beberapa dekade terakhir.

Namun, Trump bukanlah pandemi global yang memaksa orang untuk tinggal di rumah selama berbulan-bulan, absen kerja, atau menjaga anak-anak di luar sekolah. Trump datang dengan slogan-slogan seorang pemenang—meskipun Amerika tampaknya tidak membutuhkan "pemenang," setidaknya tidak dengan biaya seperti itu. Sebagai hasil dari kebijakan Trump, pasar sepenuhnya acuh tak acuh terhadap perubahan apa pun yang mungkin terjadi dalam kebijakan moneter pada tahun 2025. Bank Sentral Eropa dan Bank of England bisa saja menurunkan suku bunga ke nol, dan The Fed bisa menaikkannya hingga 10%—permintaan terhadap dolar AS tetap menurun.

Berdasarkan hal di atas, saya percaya pertanyaan sebenarnya pada Rabu malam adalah: apakah The Fed akan membuat keputusan yang mengirim dolar ke kedalaman baru? Jika Jerome Powell atau "dot plot" mengisyaratkan pergeseran dovish dalam pandangan The Fed, itu akan menunjukkan dua kali pemotongan suku bunga pada paruh kedua tahun 2025. Saya ingatkan bahwa dot plot pertama tahun ini menunjukkan skenario seperti itu. Dalam hal ini, pasar akan memiliki alasan baru untuk menjual dolar.

Jika The Fed mengambil sikap yang lebih hawkish dan bersikeras pada pendekatan "tunggu dan lihat", dengan mendasarkan keputusan pada analisis data lebih lanjut, permintaan untuk dolar AS mungkin tetap stabil, tetapi tidak ada alasan untuk memperkuat greenback dalam skenario apa pun. Saat ini, membenarkan apresiasi dolar terasa seperti menulis fiksi ilmiah.

Struktur Wave untuk EUR/USD:

Berdasarkan analisis saya terhadap EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa instrumen ini terus membangun segmen tren bullish. Perhitungan wave masih sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita terkait keputusan Trump dan kebijakan luar negeri AS. Target wave 3 dapat mencapai level 1,2500. Oleh karena itu, saya mempertimbangkan untuk membeli dengan target awal sekitar 1,1708 (yang sesuai dengan 127,2% Fibonacci), dan berpotensi lebih tinggi. De-eskalasi perang dagang dapat membalikkan tren bullish, tetapi saat ini, tidak ada tanda-tanda pembalikan atau de-eskalasi.

Struktur Wave untuk GBP/USD:

Struktur wave GBP/USD tetap tidak berubah. Kami mengamati segmen tren bullish yang impulsif. Di bawah Trump, pasar mungkin masih menghadapi banyak volatilitas dan pembalikan tak terduga yang tidak sejalan dengan perhitungan wave atau analisis teknis. Namun demikian, skenario aktif tetap relevan untuk saat ini, dan Trump terus melakukan segala kemungkinan untuk menekan permintaan terhadap dolar AS. Target untuk wave bullish 3 adalah sekitar 1,3708, yang sesuai dengan 200,0% Fibonacci dari wave global 2 yang diasumsikan. Oleh karena itu, saya terus mempertimbangkan posisi long, karena pasar belum menunjukkan keinginan untuk membalikkan tren.

Prinsip dasar analisis saya:

1. Struktur wave harus sederhana dan mudah dipahami. Struktur yang kompleks sulit untuk diperdagangkan dan sering kali menyebabkan perubahan.
2. Jika tidak ada keyakinan dalam kondisi pasar, lebih baik untuk tidak terlibat.
3. 100% kepastian dalam arah pasar tidak ada dan tidak akan pernah ada. Selalu ingat untuk menggunakan perintah Stop Loss.
4. Analisis wave dapat digabungkan dengan bentuk analisis dan strategi trading lainnya.