empty
 
 
15.08.2025 12:14 PM
Harga Emas Turun Tajam

Kemarin, harga emas kembali ke level terendah dalam satu minggu setelah para trader mengurangi ekspektasi untuk pemotongan suku bunga Federal Reserve bulan depan menyusul peningkatan inflasi.

This image is no longer relevant

Penguatan dolar AS, yang didorong oleh penilaian ulang prospek kebijakan moneter, menambah tekanan lebih lanjut pada logam mulia. Emas biasanya menunjukkan korelasi terbalik dengan dolar, sehingga mata uang AS yang lebih kuat mengurangi daya tariknya bagi investor yang memegang mata uang lain. Ekspektasi bahwa suku bunga akan tetap tinggi lebih lama juga membebani emas, karena aset ini tidak menghasilkan pendapatan bunga, membuatnya kurang menarik dibandingkan obligasi dan instrumen pendapatan tetap lainnya dalam lingkungan suku bunga tinggi.

Namun, meskipun ada tekanan jangka pendek, faktor-faktor fundamental yang mendukung permintaan jangka panjang untuk emas tetap utuh. Ketidakstabilan geopolitik, kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan risiko inflasi terus mendorong minat investor pada emas sebagai aset safe haven.

Menjelang akhir sesi kemarin, harga emas turun menjadi 3.330 dolar per ons setelah sesi sebelumnya ditutup dengan penurunan 0,6%. Laporan Indeks Harga Produsen menunjukkan bahwa inflasi AS pada bulan Juli naik pada laju tercepat dalam tiga tahun terakhir. Imbal hasil obligasi dan dolar menguat setelah rilis tersebut, menekan emas yang tidak menghasilkan imbal hasil, yang dihargai dalam mata uang nasional.

Pedagang sekarang memperkirakan kemungkinan pemotongan suku bunga bank sentral AS pada bulan September sekitar 90%, setelah sebelumnya sepenuhnya memperhitungkannya awal pekan ini.

Sejak awal tahun, nilai logam mulia ini telah naik lebih dari seperempat, dengan sebagian besar pertumbuhan tersebut terjadi dalam empat bulan pertama. Peningkatan ini didorong oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan, yang meningkatkan permintaan untuk aset safe-haven, sementara pembelian bank sentral juga berkontribusi pada penguatan harganya.

Kedepannya, dinamika harga emas akan bergantung pada data makroekonomi, pernyataan dari pejabat Federal Reserve, dan situasi keseluruhan di pasar keuangan. Pertemuan antara presiden AS dan Rusia di Alaska, yang dijadwalkan hari ini, juga menjadi fokus. Hasil pembicaraan tersebut dapat mempengaruhi permintaan untuk aset luar negeri. Donald Trump telah memperingatkan bahwa ia akan mengambil langkah yang sangat serius jika Vladimir Putin tidak setuju untuk gencatan senjata di Ukraina.

This image is no longer relevant

Minggu lalu, ketidakpastian mengenai apakah tarif AS akan diterapkan pada batangan emas menyebabkan peningkatan tajam dalam premi untuk futures New York dibandingkan dengan harga spot London. Namun, Presiden Donald Trump menyatakan pada hari Senin ini bahwa tarif tersebut tidak akan diberlakukan, sehingga mempersempit kesenjangan antara kedua pasar tersebut.

Adapun gambaran teknis saat ini untuk emas, pembeli perlu menembus resistensi terdekat di 3.370. Ini akan memungkinkan mereka untuk menargetkan 3.400, di atas mana penembusan akan sulit. Target terjauh adalah level 3.440. Jika emas menurun, pihak penjual akan mencoba menguasai level 3.335. Jika berhasil, menembus rentang ini akan memberikan pukulan serius pada posisi pembeli dan mendorong emas turun ke level terendah 3.313, dengan prospek bergerak menuju 3.291.

Recommended Stories

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.