Lihat juga
21.08.2025 12:51 AM
Jawaban untuk pertanyaan ini jelas dan langsung. Semakin tinggi inflasi meningkat, semakin rendah keinginan Bank of England untuk melanjutkan pelonggaran kebijakan moneter. Semakin enggan BoE untuk menurunkan suku bunga, semakin tinggi kemungkinan berlanjutnya pertumbuhan pada pound Inggris. Saat ini, suku bunga BoE sebesar 4%, sementara The Fed 4,5%. BoE telah melakukan tiga putaran pelonggaran kebijakan pada tahun 2025, sementara Federal Reserve belum melakukan satupun. Beberapa penurunan suku bunga The Fed ada di depan mata, sementara penurunan BoE kini sangat diragukan. Permintaan terhadap dolar AS menurun pada tahun 2025 bahkan ketika perbedaan suku bunga antara kedua bank sentral jelas menguntungkan dolar. Apa yang harus kita antisipasi jika gambaran mulai bergeser ke arah sebaliknya?
Keuntungan utama bagi pound dalam satu setengah tahun ke depan adalah independensi BoE. Ya, tepatnya independensi bank sentral Inggris, bukan besarnya suku bunga atau keadaan ekonominya. BoE dapat membuat keputusan secara independen, sesuai dengan mandatnya. Kemungkinan bahwa The Fed akan terus bertindak secara independen semakin berkurang setiap bulan. Di dalam The Fed, sudah ada beberapa pendukung Trump yang secara aktif melobi untuk penurunan suku bunga. Selain itu, beberapa pejabat FOMC secara bertahap "mengemasi barang-barang mereka," menyadari bahwa mulai sekarang The Fed adalah "mainan Trump". Satu anggota FOMC (Adriana Kugler) sudah meninggalkan posisinya lebih awal. Jerome Powell akan pergi tahun depan, sementara Donald Trump terus menekan agar suku bunga diturunkan beberapa poin persentase.
Oleh karena itu, prospek kebijakan moneter The Fed tetap dovish. Dan untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, pasar memiliki alasan kuat untuk mengantisipasi penurunan suku bunga besar berdasarkan satu alasan yang sangat konkret. Sementara itu, meningkatnya inflasi di Inggris menyebabkan kelanjutan pelonggaran kebijakan di sana hampir tidak mungkin, atau setidaknya tidak praktis. Oleh karena itu, saya dapat berasumsi bahwa bank sentral Inggris akan memperlambat atau menghentikan siklus pelonggarannya, sementara The Fed akan melanjutkan dan mempercepatnya.
Dari sini, mudah untuk menyimpulkan bahwa dalam satu hingga satu setengah tahun ke depan, permintaan terhadap dolar AS akan terus menurun. Tentu saja, kebijakan moneter bukan satu-satunya faktor yang memengaruhi pasar valas. Namun, ini adalah faktor yang signifikan dan tidak dapat diabaikan.
Berdasarkan analisis EUR/USD, saya menyimpulkan bahwa instrumen ini terus membentuk bagian tren yang naik. Struktur wave masih sepenuhnya bergantung pada latar belakang berita terkait keputusan Trump dan kebijakan luar negeri AS. Target untuk bagian tren ini dapat meluas hingga area 1,25. Oleh karena itu, saya terus mempertimbangkan posisi beli dengan target di sekitar 1,1875, yang sesuai dengan level Fibonacci 161,8%, dan lebih tinggi. Saya berasumsi bahwa pembentukan wave 4 telah selesai. Oleh karena itu, ini masih waktu yang bagus untuk membeli.
Struktur wave GBP/USD tetap tidak berubah. Kami berurusan dengan bagian tren yang naik dan impulsif. Di bawah Trump, pasar mungkin menghadapi lebih banyak kejutan dan reversal, yang dapat secara signifikan memengaruhi struktur wave, tetapi untuk saat ini, skenario kerja tetap utuh. Target untuk bagian tren yang naik sekarang terletak di dekat 1,4017. Saat ini, saya berasumsi bahwa pembentukan wave menurun 4 telah selesai. Oleh karena itu, saya merekomendasikan pembelian dengan target di 1,4017.
