Lihat juga
Quarterly Census of Employment and Wages (QCEW) adalah survei triwulanan tentang pekerjaan dan upah, yang diterbitkan setiap tahun oleh Bureau of Labor Statistics, pada akhir Agustus atau awal September. Ini pada dasarnya adalah "revisi" global dari data pekerjaan bulanan. Sebagai tolok ukur, data ini sangat tertunda tetapi lebih akurat dan biasanya memiliki pengaruh signifikan pada semua pasangan mata uang dolar, termasuk EUR/USD.
Benchmark ini diawasi ketat oleh Fed—bukan hanya untuk tujuan akademis. Misalnya, setahun yang lalu—pada September 2024—Fed memangkas suku bunga sebesar 50bps segera setelah laporan QCEW. Revisi benchmark menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja dari April 2023 hingga Maret 2024 telah dinyatakan terlalu tinggi secara signifikan: total angka direvisi turun sebesar 818.000 pekerjaan. Ini adalah revisi data terbesar sejak 2009.
QCEW adalah indikator yang lebih akurat dibandingkan NFP. Ini didasarkan pada data pekerjaan dan upah yang diperoleh dari pemberi kerja melalui sistem pajak asuransi pengangguran (UI). Data ini dikumpulkan setiap kuartal dan mencakup lebih dari 95% dari semua pekerjaan di AS berdasarkan sektor dan wilayah, dari tingkat kabupaten hingga nasional. QCEW mencakup jumlah pembayaran aktual untuk kuartal tersebut (termasuk bonus dan pembayaran lainnya), menjadikannya sumber informasi paling lengkap dan akurat tentang pekerjaan dan pendapatan. Dengan kata lain, benchmark ini adalah "sensus" berdasarkan laporan pajak.
NFP (Nonfarm Payrolls), sebaliknya, didasarkan pada survei sekitar 120.000 bisnis (mencakup sekitar 650–700.000 pekerjaan). Survei ini kemudian diperbesar untuk mewakili seluruh ekonomi.
Jadi, perbedaan utama antara laporan-laporan ini adalah dalam metode pengumpulan data dan tingkat akurasinya. Nonfarms adalah data "cepat" tetapi seringkali tidak terlalu akurat, sementara QCEW adalah data tertunda berdasarkan pengajuan pajak aktual yang harus diserahkan pemberi kerja kepada pemerintah.
Hari ini, BLS menerbitkan tinjauan pekerjaan dan upah kuartalan untuk periode dari April 2024 hingga Maret 2025. Revisi benchmark untuk pekerjaan nonfarm payroll AS adalah minus 911.000. Ini adalah salah satu revisi data terbesar dalam beberapa tahun terakhir, jauh di atas penyesuaian rata-rata (sekitar 0,2%).
Angka akhir akan diterbitkan dalam enam bulan (pada Februari 2026), dan hasil akhir dapat berbeda secara signifikan dari yang awal (misalnya, estimasi akhir untuk QCEW 2023/2024 adalah -668.000, bukan -818.000 seperti yang awalnya dilaporkan). Namun laporan yang diterbitkan pada hari Selasa akan terasa dampaknya, dan sangat segera—mulai minggu depan ketika pertemuan Fed berikutnya diadakan (16–17 September).
Laporan QCEW sejalan sempurna dengan semua laporan lain di area ini (NFP, JOLTS, ADP, Klaim Pengangguran, Indeks Ketenagakerjaan ISM di sektor manufaktur dan non-manufaktur), yang mencerminkan pendinginan pasar tenaga kerja AS. Tidak ada dari rilis di atas yang berakhir di "zona hijau," menandakan perlambatan dalam perekrutan dan peningkatan PHK.
Tetapi apakah laporan QCEW-2024/2025 akan menjadi pemicu untuk pemotongan suku bunga 50bp oleh Fed pada pertemuan September? Menurut saya, tidak. Untuk alasan ini, pasangan EUR/USD mengabaikan rilis tersebut.
Beberapa analis kini merujuk pada kejadian tahun lalu, ketika, setelah melakukan revisi benchmark, Fed memutuskan untuk mengimplementasikan pemotongan 50 basis poin. Tentu saja, laporan ini berperan dalam keputusan tersebut, meskipun bukan faktor penentu.
Sebagai contoh, pada periode itu, inflasi di AS menunjukkan penurunan: pada Agustus 2024, tingkat CPI utama jatuh menjadi 2,5% year on year, dan pada September menjadi 2,4%. Saat pertemuan di bulan September, angka tersebut telah menurun secara konsisten selama empat bulan berturut-turut. Namun, situasinya kini berbeda: pada bulan Mei, CPI keseluruhan naik menjadi 2,4% (naik dari 2,3% sebelumnya); pada bulan Juni, angka tersebut meningkat menjadi 2,7%. Di bulan Juli, tetap di angka 2,7%, dan diperkirakan akan meningkat menjadi 2,9% pada bulan Agustus. PPI—baik yang utama maupun inti—juga diperkirakan akan mengalami kenaikan.
Dengan kata lain, tidak ada keraguan lagi mengenai kondisi pasar tenaga kerja di AS—kondisinya telah melambat, dan ini merupakan suatu fakta (seperti yang dibuktikan oleh laporan tersebut). Dalam hal inflasi, masih ada sedikit misteri, meskipun semua proyeksi awal menunjukkan adanya percepatan pada indikator penting.
Bagaimana Fed akan merespons dalam keadaan ini (ketika "bayangan stagflasi" mulai terlihat) masih menjadi tanda tanya—sebuah misteri lain yang akan terjawab minggu depan.
Untuk minggu ini, pergerakan EUR/USD akan dipengaruhi oleh perubahan pada PPI dan CPI. Laporan pertama (Indeks Harga Produsen) dijadwalkan terbit pada hari Rabu, 10 September. Sedangkan laporan kedua (Indeks Harga Konsumen) akan dirilis pada 11 September. PPI dan CPI bisa memberikan pengaruh signifikan pada pasangan dolar (terutama jika hasil yang didapat sangat berbeda dari perkiraan), jadi untuk saat ini, lebih bijak untuk mengadopsi pendekatan sabar terhadap EUR/USD.