Dolar AS dengan cepat melemah terhadap aset berisiko pada akhir pekan lalu, dengan alasan yang jelas untuk pergeseran ini.

Data menunjukkan bahwa indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti AS sesuai dengan prediksi para ekonom, menunjukkan tekanan harga yang moderat di AS. Hal ini secara tajam melemahkan posisi dolar. Para trader menafsirkannya sebagai sinyal bahwa Federal Reserve dapat terus memangkas suku bunga tanpa risiko besar, merangsang ekonomi dan mendukung pasar tenaga kerja. Akibatnya, aset AS menjadi kurang menarik, yang memicu arus keluar modal.

Sebaliknya, euro, pound Inggris, dan aset sensitif risiko lainnya menguat dengan harapan bahwa bank sentral mereka akan mempertahankan pendekatan wait-and-see terkait suku bunga.

Hari ini, paruh pertama sesi menghadirkan pidato terjadwal oleh Presiden Bundesbank Joachim Nagel. Pernyataannya mengenai kebijakan moneter masa depan dapat memperkuat euro terhadap dolar. Pasar memantau dengan cermat setiap kata dari para bankir sentral terkemuka, dan pidato Nagel tidak terkecuali. Dalam situasi saat ini, saat prospek tindakan lebih lanjut dari Bank Sentral Eropa masih belum pasti, setiap petunjuk terkait akhir dari siklus penurunan suku bunga dapat memicu gelombang pembelian euro.

Di Inggris, data persetujuan hipotek, pinjaman bersih kepada individu, dan perubahan dalam pasokan uang M4 akan dipublikasikan. Indikator-indikator ini, yang lazimnya dipandang sebagai sinyal kesehatan ekonomi Inggris, dapat secara signifikan memengaruhi sentimen para trader dan, pada akhirnya, nilai tukar pound.

• Persetujuan hipotek mencerminkan dinamika pasar perumahan. Pertumbuhan dalam persetujuan biasanya menandakan sentimen positif dan kesediaan rumah tangga untuk mengambil kredit jangka panjang.
• Pinjaman bersih kepada individu menunjukkan aktivitas kredit rumah tangga.
• Pertumbuhan pasokan uang M4 menunjukkan kondisi likuiditas secara keseluruhan. Peningkatan M4 dapat menunjukkan tekanan inflasi yang meningkat, yang akan mendukung pound.

Jika data sesuai dengan ekspektasi, pendekatan terbaik adalah mengandalkan strategi Mean Reversion. Jika data menyimpang secara signifikan dari prediksi, strategi Momentum lebih disukai.

Strategi Momentum (Breakout):

EUR/USD

Pembelian saat breakout ke atas 1,1740 dapat mengarah pada pertumbuhan menuju 1,1760 dan 1,1786.

Penjualan saat breakout ke bawah 1,1715 dapat mengarah pada penurunan menuju 1,1670 dan 1,1640.

GBP/USD

Pembelian saat breakout ke atas 1,3450 dapat mengarah pada pertumbuhan menuju 1,3470 dan 1,3499.

Penjualan saat breakout ke bawah 1,3430 dapat mengarah pada penurunan menuju 1,3405 dan 1,3370.

USD/JPY

Pembelian saat breakout ke atas 149,01 dapat mengarah pada pertumbuhan menuju 149,32 dan 149,64.

Penjualan saat breakout ke bawah 148,80 dapat mengarah pada penurunan menuju 148,60 dan 148,30.

Strategi Mean Reversion (Pullbacks):

EUR/USD

Penjualan akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke atas 1,1740 dengan kembalinya harga di bawah level ini.

Pembelian akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke bawah 1,1713 dengan kembalinya harga di atas level ini.

GBP/USD

Penjualan akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke atas 1,3448 dengan kembalinya hargake bawah level ini.

Pembelian akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke bawah 1,3409 dengan kembalinya hargake atas level ini.

AUD/USD

Penjualan akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke atas 0,6582 dengan kembalinya hargadi bawah level ini.

Pembelian akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke bawah 0,6545 dengan kembalinya harga di atas level ini.

USD/CAD

Penjualan akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke atas 1,3938 dengan kembalinya harga di bawah level ini.

Pembelian akan dipertimbangkan setelah kegagalan breakout ke bawah 1,3911 dengan kembalinya harga di atas level ini.