Perkembangan besar tengah terjadi di kancah perdagangan global. Presiden AS Donald Trump dan para pemimpin Uni Eropa telah mencapai kesepakatan dagang yang berpotensi membuka babak baru dalam hubungan ekonomi transatlantik.

Menurut pernyataan dari Gedung Putih, setelah melakukan pembicaraan di Skotlandia, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah menandatangani perjanjian dagang. Dalam kesepakatan tersebut, Uni Eropa akan membeli produk energi dari Amerika senilai $750 miliar dan melakukan investasi tambahan sebesar $600 miliar ke dalam perekonomian AS.

Presiden Trump mengumumkan bahwa seluruh negara anggota Uni Eropa telah sepakat untuk membuka pasar mereka bagi produk-produk AS dengan tarif nol. Ia menegaskan bahwa kesepakatan ini “memuaskan kedua belah pihak.” Selain itu, Washington dan Brussel juga menyepakati tarif tunggal sebesar 15% untuk mobil, menurut keterangan Presiden AS tersebut.

Setelah putaran negosiasi yang sukses, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa kesepakatan ini akan “membawa stabilitas” bagi zona euro. Para pemimpin Uni Eropa menyebut hasil pertemuan tersebut sebagai sesuatu yang produktif. “Ini sangat penting bagi dunia usaha di kedua sisi Atlantik,” ujar von der Leyen.

Kesepakatan ini juga membantu Uni Eropa menghindari tarif sebesar 30% yang sebelumnya sempat diancamkan oleh Trump. Pada pertengahan Juli, Presiden AS tersebut telah memperingatkan akan memberlakukan tarif menyeluruh atas barang-barang dari Uni Eropa, dan mulai 1 Agustus 2025, Washington akan mengenakan tarif sebesar 30% untuk semua produk Uni Eropa yang masuk ke pasar AS, di luar tarif sektoral yang sudah ada. Namun, dalam langkah yang cukup mengejutkan, Trump membatalkan rencana tersebut dan memilih jalur diplomasi daripada eskalasi.