WHO bunyikan alarm! Mayoritas orang di planet ini memerlukan bantuan karena mengalami depresi dan kecemasan. Masalah ini menelan biaya sebesar 1 triliun dolar AS per tahun bagi ekonomi global, angka yang begitu besar! Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, depresi dan kecemasan di kalangan karyawan di semua sektor menyebabkan kerugian ekonomi global sebesar 1 triliun dolar AS setiap tahun.

Organisasi ini melaporkan bahwa lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia menderita gangguan jiwa, hampir 1 dari 8 orang di planet ini. Namun, rata-rata pendanaan dari pemerintah secara global untuk perawatan kejiwaan hanya sekitar 2% dari total anggaran kesehatan. Negara-negara berpendapatan tinggi menghabiskan 65 USD per kapita, sementara negara-negara berpendapatan rendah hanya menghabiskan 0,04 USD per orang.

Selain itu, depresi dan kecemasan menyebabkan hilangnya 12 miliar hari kerja. Penurunan produktivitas secara besar-besaran ini merugikan ekonomi sebesar 1 triliun dolar AS setiap tahun (jumlah ini belum termasuk biaya langsung pengobatan gangguan penyakit tersebut). Gejala kecemasan memperburuk fungsi kognitif, menurunkan konsentrasi dan daya ingat, mengurangi motivasi, serta menyebabkan kelelahan yang terus-menerus.

Sebelumnya, para ahli WHO juga mencatat bahwa lebih dari dua miliar orang di seluruh dunia saat ini tidak memiliki akses ke air minum bersih. Pada tahun 2025, satu dari empat orang diperkirakan akan kehilangan akses terhadap sumber daya air. Sejak tahun 2015, akses terhadap air bersih telah tersedia bagi 961 juta orang sehingga proporsi penduduk yang tidak mengalami pembatasan dalam mendapatkan air minum melonjak dari 68% menjadi 74%. Laporan WHO menyatakan bahwa negara-negara kurang berkembang menghadapi kekurangan akses air minum dan sanitasi yang buruk dua kali lebih sering ketimbang penduduk di negara-negara lainnya.