empty
 
 
03.06.2025 11:16 AM
Para Trader Tidak Percaya pada Pemerintahan Jepang

Yen Jepang kehilangan sedikit kekuatan terhadap dolar AS setelah Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, mengisyaratkan hari ini bahwa bank sentral mungkin akan terus memperlambat laju pembelian obligasi pemerintah pada tahun fiskal berikutnya, seiring dewan mendekati keputusan mengenai program pembelian obligasinya.

Meskipun pernyataan ini memicu reaksi berantai di pasar keuangan, yang mengarah pada penilaian ulang prospek kebijakan moneter Jepang, para pelaku pasar melihat sinyal ini sebagai indikator pengetatan lebih lanjut, meskipun secara bertahap. Investor, yang sebelumnya mengharapkan Bank of Japan untuk mempertahankan sikap menunggu dan melihat, kini dipaksa untuk mempertimbangkan kemungkinan keluarnya program pelonggaran kuantitatif yang telah lama berlangsung lebih cepat dari yang diharapkan.

This image is no longer relevant

Pergeseran retorika dari Bank of Japan ini didorong oleh sejumlah faktor, termasuk tekanan inflasi yang meningkat dan keinginan untuk stabilitas sistem keuangan yang lebih besar. Mengurangi pembelian obligasi pada dasarnya adalah langkah pertama menuju normalisasi kebijakan moneter, yang tentunya akan memiliki implikasi bagi aliran modal global.

"Banyak pendapat menyarankan bahwa akan tepat untuk terus mengurangi pembelian obligasi sambil menjaga keseimbangan antara prediktabilitas dan fleksibilitas," ucap Ueda pada hari Selasa, merangkum pandangan yang diungkapkan oleh peserta pasar obligasi pada pertemuan yang diselenggarakan oleh Bank of Japan bulan lalu.

Komentarnya mengisyaratkan bahwa BOJ percaya pasar umumnya menyambut baik pengurangan pembelian obligasi lebih lanjut setelah memulai pengetatan kuantitatif musim panas lalu. Akhir bulan ini, bank diharapkan mengungkapkan rencana pembelian obligasinya untuk periode fiskal yang dimulai pada bulan April tahun depan, meskipun kerangka waktu yang tepat masih belum jelas.

Ueda juga mengindikasikan bahwa bank akan mempertahankan rencana pembelian obligasi saat ini sebesar 400 miliar yen (sekitar $2,8 miliar), dengan menyatakan bahwa hanya ada sedikit permintaan untuk revisinya.

Semua ini telah membuat trader obligasi memantau dengan cermat bagaimana bank sentral, pemegang terbesar utang pemerintah Jepang, akan mengurangi pembelian obligasinya setelah lebih dari satu dekade pelonggaran moneter besar-besaran.

Mantan anggota dewan BOJ Makoto Sakurai termasuk di antara mereka yang memprediksi bahwa bank akan menghentikan pengurangan pembelian obligasi menyusul lonjakan imbal hasil baru-baru ini, yang telah membawa pasar ke titik kritis. Terutama, imbal hasil obligasi Jepang 30 tahun baru-baru ini mencapai rekor tertinggi, menandakan ketidakseimbangan dalam dinamika penawaran-permintaan untuk obligasi jangka sangat panjang. Hal ini telah menarik lebih banyak perhatian pada keputusan pembelian obligasi BOJ, yang akan diumumkan pada 17 Juni.

Ueda memberikan sedikit rincian tentang laju pembelian obligasi, dengan menyatakan bahwa ada berbagai pendapat tentang masalah ini. Bank sentral saat ini memegang sekitar setengah dari semua obligasi pemerintah yang ada setelah lebih dari satu dekade pembelian yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Ueda berulang kali mengatakan dia ingin pasar menentukan level imbal hasil obligasi untuk memulihkan fungsi pasar, terutama mengingat bahwa pembelian obligasi tidak lagi menjadi bagian dari alat kebijakan moneter BOJ. "Kami tidak berniat menciptakan kondisi untuk penurunan imbal hasil di masa depan dengan secara paksa menaikkan suku bunga acuan kami, bahkan jika kami tidak dapat mengharapkan perbaikan dalam ekonomi dan inflasi," ujar Ueda.

Perlu diingat bahwa Ueda baru-baru ini mendukung yen dengan jelas mengisyaratkan niatnya untuk terus menaikkan suku bunga acuan jika ekonomi membaik. BOJ diharapkan terus menyesuaikan tingkat pelonggaran moneter sesuai kebutuhan untuk memastikan mencapai target stabilitas harga yang berkelanjutan.

Adapun prospek teknikal saat ini untuk USD/JPY:

Pembeli perlu menembus level resistance terdekat di 143,25 untuk menargetkan 143,75, di mana penembusan akan cukup menantang. Target kenaikan akhir terlihat di 144,20. Dalam hal penurunan, penjual akan mencoba mengambil kendali di 142,80. Penembusan yang berhasil di bawah level ini akan memberikan dampak signifikan pada posisi pembeli dan menyeret USD/JPY turun menuju level 142,30, dengan prospek lebih lanjut mencapai 141,80.

Recommended Stories

Tidak bisa bicara sekarang?
Tanyakan pertanyaan anda lewat chat.